Fakta Penemuan Orangutan Tanpa Kepala!
Salam jumpa kembali bersama ane gan. Kali ini seperti biasa ane bakal mengajak agan untuk bersama-sama menanggapi sebuah isu yang sedang ramai. Nah isu kali ini yang ane angkat adalah tentang penemuan bangkai orangutan yang ditemukan oleh warga tanpa kepala di Sungai Barito, Desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah pada Senin 15 Januari 2018 lalu gan.
Rasanya belum lama kita bangga akan ditetapkannya salah satu orangutan menjadi spesies baru kera besar didunia yang ada di Kalimantan ya gan. Ini malah justru berita kebalikannya sangat miris dan tragis meski belum terbongkar penyebab utama kematiaan orangutan ini, tetapi hasil autopsi tim forensik mengarah kepada kematian yang tidak wajar gan.
Nah disini ane bakal merangkum beberapa fakta serta pendapat ane tentang hal ini yang ane dapatkan dan kumpulkan dari beberapa sumber, monggo dilanjut ke bawah gan.
1. Ditemukan tanpa kepala dan sempat dikira mayat manusia.
Fakta pertama tentu saja yang sangat miris ya gan. orangutan ini ditemukan sudah mengambang dengan bulu yang sudah banyak yang rontok sehingga terlihat kulitnya di sungai Barito. dan yang membuat lebih tragis adalah doi ditemukan tanpa kepala gan!
Kalau memang doi mati alami atau kelaparan tentu saja kepalanya masih ada, lah ini kepalanya sudah terputus dari badannya secara nalar kita pasti mengarah kepada pembunuhan atau lebih parah lagi pembantaian kan gan?!
Karna kondisi bulunya banyak yang sudah rontok sehingga terlihat kulit nya, oleh warga yang menemukan doi sempet dikira mayat manusia gan. warga langsung melapor ke polsek terdekat kemudian anggota polsek bersama dengan warga sekitar mengangkat sosok tersebut ke daratan dan baru diketahui ternyata bukan mayat manusia tetapi bangkai orangutan.
2. Sempat Dikubur.
Setelah diangkat mayat doi langsung dikuburkan oleh pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kalimantan Tengah. Sebagian pihak justru menyayangkan reaksi cepat BKSDA Kalteng yang langsung mengubur mayat orangutan ini gan. dengan alasan tanpa dilakukan pemeriksaan bangkainya terlebih dahulu. Proses ini dianggap penting untuk mengetahui penyebab kematian doi.
Menanggapi hal ini pihak BKSDA Kalteng mengatakan bahwa penguburan mayat orangutan dilakukan segera karena kondisinya yang membusuk dan dikhawatirkan dapat menjadi sumber penyakit. Bagiaman menurut juragan tentang hal ini? Hmm... Kalo ane sih beranggapan ini agak sedikit mencurigakan.
3. Dibongkar kembali untuk diperiksa.
Untuk pemastian penyebab kematian sang orangutan malang tersebut, akhirnya diadakan autopsi oleh Tim Dokter Forensik kepolisian Polda Kalteng pada hari Kamis 18 Januari 2018 lalu gan. Hal ini guna memastikan penyebab kematian doi. selain itu pemeriksaan ini juga bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan bahkan, jika hal ini berlanjut menjadi kasus ke meja hijau bisa dijadikan alat bukti. Meskipun belum pasti apakah kematiannya akibat konflik dengan manusia. Selain itu dari hasil autopsi ini ditemukan fakta-fakta mengejutkan lainnya gan.
4. Ditemukan Belasan Peluru.
Dari hasil bedah yang dilakukan oleh Tim Dokter Forensik ditemukan ada belasan peluru yang bersarang di tubuh orangutan malang ini gan. tepatnya ada 17 peluru senapan angin yang bersarang di tubuh doi dan menembus jantung, paru-paru dan lambungnya.
Selain itu pada bagian leher ditemukan lebih tiga luka yang disebabkan oleh benda tajam sehingga leher putus atau seperti bekas tebasan gan. Dari hasil autopsi yang dilakukan ini menunjukkan bahwa doi ini tak mati dengan wajar. Bisa di asumsikan Ia korban pembunuhan dengan siksaan.
5. Dianggap Hama.
Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan. itu lah arti istilah hama.
Nah hubunganya dengan penemuan orangutan ini adalah, lokasi penemuan yang ditelusuri ternyata dekat dengan perkebunan sawit gan. Dengan fakta hasil autopsi yang ditemukan banyak peluru dan luka senjata tajam kuat dugaan doi adalah korban pembunuhan, yang mungkin saja dilakukan oleh pihak pemilik kebun. Memang yee gan semenjak pembukaan lahan Kalimantan untuk kebun sawit, belum lagi permbalakan liar, penggundulan hutan banyak merenggut habitat asli penghuni hutan termasuk orangutan. Orangutan kesulitan mencari habitat dan sumber pangan karena terus terkikis oleh pembukaan lahan
Dan hal ini membuat orangutan akan berkeliaran di dalam kebun sawit karena mereka kelaparan dan mencari makanan apa pun yang ada. Nah, di kebun-kebun sawit memang enggak ada apa pun yang bisa dimakan selain pohon yang baru tumbuh ditanam karena daun-daunnya masih muda. hal ini lah yang membuat mereka dianggap sebagai hama pengganggu oleh pemilik dan penunggu kebun kelapa sawit. Dan mirisnya perusahaan kelapa sawit sering kali menginstruksikan pegawainya untuk membunuh orangutan gan.
Karna mereka dianggap hama yang mengganggu tunas kelapa sawit. Di sisi lain jua, masih banyak karyawan yang tidak tahu dan tidak mau tau serta tak peduli bahwa orangutan adalah satwa yang dilindungi. Kasus perburuan dan pembantaian orang utan bukan lah isu baru ya gan. sudah banyak kejadian yang merenggut banyak nyawa satwa langka ini.
Foto dibawah pernah mendunia pada tahun 2012 silam. foto diatas menunjukan seekor induk orangutan yang sedang hamil memeluk erat anaknya gan, sang induk menjadikan tubuhnya sebagai tameng, di tengah kepungan para pemburu suruhan perusahaan kelapa sawit yang ingin membasminya karna dianggap sebagai hama.
Untungnya, ada tim dari organisasi perlindungan binatang yang berbasis di Inggris, Four Paws, yang sedang bertugas disana datang tepat waktu untuk menyelamatkan mereka dari pembantaian.
Foto itu mewakili ribuan kata tentang konflik antara orangutan dan manusia. satu sisi habitat mereka di babat habis sehingga mereka sulit mendapatkan tempat tinggal dan makanan, alhasil masuk ke "wilayah" manusia dan dianggap sebagai pengganggu sehingga mereka di buru dan dihabisi. Sebenernya mereka yang hama bagi lahan kita atau kita yang menghabiskan lahan mereka dan memaksa mereka menjadi hama ?
6. Dua sisi mata uang.
Disisi lain lagi pada 10 Januari 2017 lalu, BOSF Nyaru Menteng melakukan pelepasliaran empat individu orangutan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR). Terdiri dari dua jantan dan dua betina. Pelepasliaran tersebut, menjadi yang kedelapan kalinya di TNBBBR, kerja sama antara BOSF Nyaru Menteng, BKSDA Kalteng dan USAID Lestari. Total, 75 individu yang dilepasliarkan di TNBBBR.
CEO BOSF Jamartin Sihite mengatakan, “Masih ada ratusan orangutan lain menanti di pusat rehabilitasi kami di Nyaru Menteng. Untuk mempercepat proses pelepasliaran, kami menyiapkan sejumlah pulau pra-pelepasliaran. Tahun ini direncanakan dilepaskan 200 individu orangutan, baik ke pulau pra-pelepasliaran, pulau suaka orangutan, atau hutan,” katanya.
Sebagai informasi, sejak 2012 hingga saat ini, Yayasan BOS telah melepasliarkan 330 orangutan di tiga situs pelepasliaran. Di Hutan Lindung Bukit Batikap, Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, dan Hutan Kehje Sewen.
Menurut ane tapi ya itu bak dua mata uang yang tak bisa dipisahkan, disatu sisi orangutan di rehabilitasi dan dibebaskan ketika sudah siap. di satu sisi lagi habitat mereka semakin sempit pula di ambil untuk kepentingan pembuatan lahan kebun atau proyek manusia. alhasil siklus yang sama berulang-ulang, orangutan keluar mencari makananan - diangap hama - diburu/dibunuh manusia - yang selamat direhabilitasi - dibebaskan kembali - kembali lagi sulit mencari makanan- dianggap hama, terus begitu sampai akhirnya jumlah mereka semakin berkurang seiring terbunuhnya mereka ditangan manusia.
7. Perlu kesadaran bersama.
Apa yang dapat kita pelajari dari kejadian penemuan orangutan tanpa kepala ini?
yups bener gan kerakusan kita sebagai manusia akan sumber daya alam membuat kita tidak peduli akan makhluk lain yang juga mempunyai hak untuk hidup dan merasakan berkah dari alam.
Bukan hal baru kita mendengar berita gajah mati di bunuh warga karna merusak dan masuk pemukiman warga. Buaya di bunuh karna masuk desa, orangutan di buru dan di bunuh karena dianggap merusak kebun sawit milik warga ataupun milik perusahaan. Kepentingan orang-orang tertentu mereka yang kaya yang haus akan uang dan harta benda membuat mereka menutup mata akan hak makhluk penghuni hutan lainnya ya gan.
Masih ingat kasus pembakaran lahan yang disidangkan? bagaimana putusan hakim kala itu ?
Yups begitulah gambaran ketidakpedulian kita terhadap hutan dan makhluk hidup yang ada didalamnya. begitu banyak kepentingan antara orang-orang yang berkuasa dengan para pemilik lahan. sehingga membuat perlindungan hutan dan satwa yang ada didalamnya hanya sebatas formalitas saja.
Sebenarnya ada banyak organisasi dan orang-orang yang masih peduli dengan hutan serta satwanya, hanya saja gerak mereka tetap saja terbatas dan masih kalah dengan mereka yang berkuasa dan berduit untuk terus menggerus luas hutan dan memburu satwa yang ada didalamnya ya gan.
Kapan kita akan sadar? Haruskah kita menunggu semua habis dan terlambat baru kita bisa menyadarinya?
Itu dia beberapa fakta tentang penemuan orangutan tanpa kepala dikalimantan. sangat miris dan mengenaskan ya gan. memang benar alam dan segala isinya diperuntukkan untuk kebutuhan manusia, tetapi bukan bearti kita bisa bebas dan seenaknya mengeruk tanpa memperdulikan makhluk hidup yang lain ya gan emoticon-Ngacir
Bagaimana menurut juragan dengan kejadian ini? adakah solusi yang tepat untuk mencegah hal ini akan terulang kembali?